Untuk Sosok yang Menginspirasi, Prof. Dr. KH. Moh. Ali Azis
Saat pertama kali kaki ini melangkah di gerbang IAIN Sunan Ampel Surabaya, jujur saja hati saya penuh dengan harap, cemas, sekaligus penasaran. Siapa yang kelak akan menjadi pembimbing, guru, dan panutan dalam perjalanan menuntut ilmu? Namun tak butuh waktu lama bagi kami untuk menemukan jawabannya. Sosok itu hadir dengan wibawa yang sederhana namun memikat hati – Prof. Dr. KH. Moh. Ali Azis, yang akrab kami panggil Pak Ali.
Pak Ali bukan hanya sekadar dosen yang menyampaikan materi di depan kelas. Beliau adalah teladan hidup. Cara beliau berpakaian selalu rapi, rambutnya tersisir necis, dan tutur katanya lembut namun penuh kekuatan. Saya masih ingat betul, salah seorang teman saya yang sebelumnya berpenampilan gondrong mendadak berubah 180 derajat. Ia merapikan rambutnya, menata pakaiannya, hanya karena ingin meniru sosok Pak Ali. Begitu besar pengaruh beliau, bahkan tanpa diminta.
Di ruang kuliah, Pak Ali bukan sekadar mengajar. Beliau menyapa kami dengan hangat, memotivasi dengan tulus, dan membimbing dengan cinta. Setiap kata-katanya bagaikan embun yang menyejukkan hati, sekaligus bara api yang membakar semangat kami untuk menjadi lebih baik. Empat tahun saya berada di bawah bimbingannya di Fakultas Dakwah, dan setiap detiknya adalah pelajaran berharga yang tak mungkin saya lupakan.
Pak Ali bukan hanya sosok yang menginspirasi di dalam kampus. Beliau adalah dai yang mendunia. Kisah-kisahnya tentang dakwah ke Cina, Jepang, dan negara-negara lain selalu membuat kami kagum. Betapa lincah, trengginas, dan luas wawasannya! Dan yang membuat kami merasa semakin dekat, ternyata beliau berasal dari daerah yang tak jauh dari kampung halaman saya. Beliau bersekolah Aliyah di dekat rumah kami di Dukun, Gresik, dan lahir di Glagah, Lamongan – seakan-akan ada ikatan tanah kelahiran yang menyatukan jiwa kami.
Kini, setelah masa kuliah itu usai, kerinduan kepada Pak Ali tak pernah benar-benar hilang. Namun syukur alhamdulillah, saya masih bisa merasakan sapaan hangat dan nasihat sejuk beliau melalui ceramah-ceramahnya di YouTube. Setiap kali mendengar suaranya, hati saya kembali disentuh. Seolah saya kembali duduk di ruang kuliah, menerima wejangan dari sosok yang begitu berarti dalam hidup saya.
Pak Ali, izinkan saya menyampaikan rasa terima kasih yang tak terucapkan. Terima kasih telah menjadi guru, pembimbing, sekaligus inspirasi dalam perjalanan hidup kami. Doa kami selalu mengiringi langkah Anda: semoga Allah SWT senantiasa melindungi, menyehatkan, dan memberkahi Anda sekeluarga. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
By: Andik Irawan